SORONG, –Generasi Z, yang terdiri dari anak muda berusia sekitar 10 hingga 25 tahun, saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan masa depan demokrasi di Indonesia. Dalam konteks PILKADA (Pemilihan Kepala Daerah), partisipasi mereka menjadi kunci untuk menyukseskan pelaksanaan pemilu yang bersih, transparan, dan adil. Salah satu indikasi kuat dari potensi besar yang dimiliki oleh Generasi Z adalah data yang menunjukkan bahwa mereka menempati 65 persen dari suara yang akan menentukan pelaksanaan PILKADA di negeri atau daerah ini. Jumlah ini mencerminkan betapa pentingnya suara dan keterlibatan generasi muda dalam proses politik di daerah, termasuk di Kota Sorong.
Kesadaran akan peran krusial ini telah mendorong berbagai lembaga pemerintah untuk melakukan pendekatan langsung kepada generasi muda. Salah satu inisiatif positif yang patut diapresiasi adalah kolaborasi antara Kesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) dengan RRI Sorong dalam menyelenggarakan dialog publik bertajuk “Pelajar Bergerak, Sukseskan Pilkada 2024.” Acara ini bertujuan untuk mengajak pelajar, khususnya pemilih pemula, agar tidak hanya menggunakan hak pilihnya tetapi juga aktif dalam mengawasi jalannya PILKADA. Melalui dialog publik seperti ini, generasi muda didorong untuk memahami hak dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara sekaligus mempersiapkan mereka agar mampu menjadi penggerak perubahan positif dalam sistem demokrasi lokal.
Dalam dialog ini, pelajar dari berbagai sekolah diundang untuk berpartisipasi, termasuk Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Sorong yang mengirimkan 11 siswa terbaiknya untuk mengikuti diskusi. Pengiriman siswa dari MAN Kota Sorong ini bukan hanya sekadar bentuk partisipasi formal, tetapi juga merupakan wujud komitmen lembaga pendidikan dalam membentuk generasi yang sadar politik dan berperan aktif dalam demokrasi. Keterlibatan siswa-siswa MAN Kota Sorong dalam dialog ini menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya berkutat pada aspek akademis, tetapi juga membentuk siswa menjadi individu yang kritis dan peduli pada perkembangan sosial-politik di sekitarnya.
Dialog publik seperti ini memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan kesadaran politik sejak dini. Pemilih pemula yang berasal dari kalangan pelajar memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam hal kurangnya pengalaman dan pengetahuan tentang proses politik. Dengan adanya program-program semacam ini, mereka tidak hanya didorong untuk menggunakan hak suara mereka secara bijak, tetapi juga untuk berperan sebagai pengawas dalam jalannya PILKADA. Tugas pengawasan ini sangat penting dalam menjaga integritas pemilu dan mencegah terjadinya kecurangan atau pelanggaran yang dapat mencederai proses demokrasi.
Mengajak pelajar sebagai pemilih pemula untuk terlibat dalam pengawasan jalannya PILKADA adalah langkah strategis yang harus diapresiasi. Hal ini karena pelajar yang masih berada pada fase pembelajaran dan pembentukan karakter cenderung lebih idealis, terbuka, dan memiliki semangat tinggi dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan. Selain itu, mereka juga lebih melek teknologi, yang memungkinkan mereka untuk menggunakan berbagai platform digital dalam memantau dan melaporkan hal-hal yang terjadi selama PILKADA berlangsung. Dengan demikian, mereka bisa menjadi “mata dan telinga” yang efektif dalam menjaga kredibilitas proses pemilu.
Namun, untuk mewujudkan pengawasan yang optimal, pelajar juga perlu dibekali dengan pengetahuan yang cukup mengenai peraturan pemilu, hak-hak mereka sebagai pemilih, dan cara-cara yang benar untuk melakukan pengawasan. Oleh karena itu, dialog publik semacam ini menjadi sarana yang sangat penting untuk memberikan pendidikan politik yang komprehensif kepada mereka. Melalui diskusi interaktif, pelajar dapat bertanya, berdiskusi, dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai peran mereka dalam pemilu.
Partisipasi MAN Kota Sorong dalam mengirimkan 11 siswa untuk mengikuti dialog publik ini juga merupakan bukti nyata bahwa pendidikan memainkan peran penting dalam pembentukan pemilih cerdas. Sekolah sebagai lembaga pendidikan tidak hanya berfungsi untuk mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga bertanggung jawab untuk membentuk karakter siswa menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab. Melalui keterlibatan dalam dialog politik seperti ini, para siswa diharapkan dapat mengembangkan sikap kritis dan mampu menilai calon-calon pemimpin daerah berdasarkan program kerja, visi, dan misi mereka, bukan berdasarkan popularitas semata.
Pendidikan politik bagi pemilih pemula ini sejalan dengan visi jangka panjang untuk menciptakan demokrasi yang lebih matang dan partisipatif di masa depan. Jika sejak usia muda para siswa sudah dibiasakan untuk berpartisipasi aktif dalam proses politik, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang lebih sadar akan pentingnya menjaga dan merawat sistem demokrasi yang sehat. Partisipasi mereka bukan hanya penting untuk PILKADA 2024, tetapi juga untuk masa-masa pemilu di tahun-tahun mendatang.
Melihat potensi besar yang dimiliki oleh Generasi Z, tidak diragukan lagi bahwa mereka akan menjadi pilar penting dalam menentukan arah demokrasi Indonesia ke depan. Kesuksesan PILKADA 2024 akan sangat ditentukan oleh bagaimana generasi muda, khususnya pelajar, mampu mengambil peran aktif, baik sebagai pemilih yang cerdas maupun sebagai pengawas yang kritis. Dengan dukungan dari berbagai pihak, seperti Kesbangpol, RRI Sorong, dan institusi pendidikan seperti MAN Kota Sorong, kita optimis bahwa partisipasi aktif pelajar akan semakin meningkat dan mampu memberikan dampak positif dalam membangun demokrasi yang lebih baik di masa depan.
Alamat | : | Jl. Basuki Rahmat No. 40 |
Kec | : | Sorong Manoi |
Kel | : | Remu Selatan |
Kab/Kota | : | Kota Sorong |
Provinsi | : | Papua Barat |
Kode Pos | : | 98415 |
Fax | : | (0951) 321278 |
: | man.kotasorong@gmail.com |
Madrasah Mandiri Berprestasi